Serba-serbi Dunia Ikan

Cara Merawat Ikan Koi yang Benar

Ikan koi adalah salah satu ikan yang dipercaya dapat membawa keberuntungan atau simbol pembawa hoki. Ikan cantik yang berasal dari Jepang ini merupakan salah satu ikan hias yang banyak dipelihara oleh para pecinta ikan hias. Ikan koi yang paling terkenal adalah ikan dengan keunikan corak berwarna hitam, merah, dan perak. Ikan ini pada awalnya dianggap sebagai ikan yang bisa dimakan, namun pada sekitar tahun 1980-an petani Jepang banyak yang membawa ikan ini ke kolam rumah mereka sebagai ikan yang berfungsi untuk menambah estetika. Setelah itu, ikan koi semakin berkembang menjadi jenis ikan hias sekitar tahun 1804 sampai 1829 dan ikan koi berwarna putih menjadi ikan koi yang populer yang bernama kohaku. Pada tahun 1915, ikan hias ini mulai menyebar ke seluruh dunia. Ikan koi mulai masuk ke Indonesia pada tahun 1991 saat Kaisar Akihito membawa ikan koi sebagai cinderamata untuk Presiden Soeharto. 

 

Karakter Ikan Koi

Ikan koi memiliki perawakan tubuh yang memanjang. Terdapat sirip di bagian punggung dan di bagian kepala terdapat kumis kecil yang berfungsi sebagai pendeteksi makanan yang ada di sekitarnya. Terdapat lapisan epidermis yang licin pada tubuh ikan koi. Lapisan ini berguna untuk melindungi tubuhnya dari serangan parasit. Ikan koi memiliki indra perasa pada bagian urat saraf yang terletak di bawah sisik. Ikan hias ini dapat bertahan hidup di iklim sedang, mulai dari air tawar yang bersuhu 8 hingga 30 derajat celcius. Pendengaran ikan koi dapat mendeteksi getaran suara melalui bagian tengah kepala hingga bagian ekor. 

Perawatan Ikan Koi yang Tepat

Ikan ini mampu menciptakan nuansa baru di akuarium rumah kamu atau kamu dapat beternak ikan koi untuk dapat kamu jual kembali dengan harga yang lebih mahal. Namun kamu perlu memahami cara merawat ikan koi dengan benar.

 

  • Memilih Kolam yang Tepat

Pertama-tama, kamu perlu menyediakan kolam yang tepat dengan ukuran kedalaman sekitar minimal satu meter dan dapat menampung air sebanyak 1.100 liter untuk setiap ikannya. Jika kamu tidak memiliki kolam, kamu juga dapat menggunakan akuarium. Pilihlah akuarium di tempat yang tenang dan bebas dari paparan sinar matahari langsung. Sebaiknya kamu menutup akuarium agar meminimalisir penguapan dan percikan air. Dengan akuarium yang tertutup, kamu juga dapat mencegah ikan melompat keluar dari akuarium. 

 

  • Menggunakan Air Bersih untuk Mengisi Kolam

Jika kamu sudah memilih kolam atau akuarium yang tepat, maka kamu perlu memperhatikan kualitas air yang akan kamu gunakan. Gunakan air bersih untuk mengisi kolam atau akuarium selama dua sampai tiga hari. Kamu perlu rutin mengganti air kolam untuk menghilangkan bau semen atau cat yang tersisa di dalam kolam ikan. Hal ini juga berfungsi untuk mengurangi senyawa kimia yang biasanya menempel di permukaan kolam. Senyawa kimia tersebut dapat membuat ikan koi mati. 

 

  • Karantina Ikan Sebelum Ikan Masuk ke Kolam

Jika kamu sudah membeli ikan dan sudah menyiapkan tempat habitatnya, maka kamu perlu mengkarantinanya terlebih dahulu di dalam ember atau wadah besar. Kamu perlu membatasi jumlah ikan dalam satu wadah agar ikan koi yang baru kamu beli tersebut tidak stres. Kamu dapat melakukan karantina ikan selama dua sampai tiga hari, setelah itu dapat kamu masukkan ke dalam kolam ikan atau akuarium. 

 

  • Menggunakan Filter Air

Kamu tidak boleh melewatkan strategi yang satu ini. Filter air sangat berpengaruh pada kualitas air kolam ikan koi. Filter ini akan menyaring kotoran ikan yang bertekstur halus dan mengurangi racun amoniak dari sisa proses pencernaan ikan. Dengan bantuan alat ini, kamu dapat terbantu untuk menjaga kebersihan air kolam ikan dan menjaga kualitas air. 

 

  • Beri Pelet yang Berkualitas

Pelet adalah bagian penting untuk merawat ikan khususnya untuk pertumbuhan ikan koi. Pelet mengandung protein yang tinggi yang berguna untuk memenuhi kebutuhan asupan ikan. Kamu dapat menggunakan pelet yang mengandung protein lebih dari 30 persen dan kandungan lemak yang kurang dari lima persen. Kamu dapat merendam pelet terlebih dahulu selama 30 hingga 60 detik agar pelet lebih mudah dimakan oleh ikan. Berilah pelet pada pagi dan sore hari. Selain pelet, kamu juga memberi tambahan makanan lainnya seperti jentik nyamuk, kutu air, atau cacing rambut. Namun kamu tidak boleh terlalu sering memberi makan ikan koi karena saluran pencernaan ikan koi termasuk pendek. Ikan koi tidak dapat mencerna makanan dengan banyak dan cepat. Kamu dapat memberi makan dalam jumlah sedikit dan dalam jangka waktu tertentu setiap harinya. Jika ukuran kolam kamu berukuran 1,5 meter persegi, maksimal kamu dapat memberi makan ikan sebanyak 100 gram per hari. Kamu bisa memberi makan ikan setiap dua kali sehari.